istockphoto/Maizal Chaniago

Bunga Rafflesia arnoldii merupakan tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. Bunga Rafflesia dikatakan bunga yang unik karena hanya berupa bunga mekar tanpa daun, akar dan memiliki bau seperti bangkai, maka bunga Rafflesia arnoldi biasa di sebut Bunga bngkai.

Rafflesia memiliki jaringan yang mirip seperti fungsi akar yang disebut haustarium. Selain itu, Rafflesia tumbuh dan bergantung pada inang di jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan tidak memiliki daun sehingga tidak mampu berfotosintesis. Tumbuhan inang yang akan membantu Raflessia untuk berfotosintesis.

Bunga ini termasuk tumbuhan endemik di Pulau Sumatra, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan). Taman Nasional Kerinci Seblat adalah daerah konservasi utama spesies ini. Bunga jenis ini, bersama-sama dengan anggota genus Rafflesia yang lainnya merupakan salah satu genus yang statusnya terancam (Endagered) akibat punahnya habitat yang mendukung kehidupannya, salah satunya karena penggundulan hutan yang dahsyat.

Bunga ini ditemukan pertama kali di suatu tempat dekat Sungai Manna, Lubuk Tapi, Kabupaten Bengkulu Selatan, sehingga Bengkulu dikenal sebagai Bumi Rafflesia. Rafflesia arnoldii ditemukan pada 1818 oleh Dr. Joseph Arnold dan Sir Thomas Stamford Raffles, di hutan tropis Sumatra. Seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang menemukan bunga raksasa ini pertama kali. Dr. Joseph Arnold sendiri saat itu tengah mengikuti ekspedisi yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles. Jadi penamaan bunga Rafflesia arnoldii didasarkan dari gabungan nama Thomas Stamford Raffles sebagai pemimpin ekspedisi dan Dr. Joseph Arnold sebagai penemu bunga.